Sebenarnya bukan itu yang saya rasakan saat tadi siang. Ketika saya masuk ke dalam lift, lampu dan aliran udara masih menyala. Saat pintu akan menutup, tiba-tiba lampu pun padam, tapi dengan lampu pada tombol masih menyala. Sempat terbersit rasa takut terkurung, tapi karena hari itu terdapat satu lift lain yang mana lift tersebut juga mengalami hal yang sama namun lift tersebut masih bisa beroperasi, saya memberanikan diri tetap di dalam lift ini. Apalagi didalam lift itu saya tidak sendirian, ada banyak orang yang naik bersama-sama dengan saya. Selain itu, antrian di luar lift juga sangat panjang. Saya naik dari lantai dasar menuju lantai tujuh. Untuk mengusir rasa takut, saya menghidupkan senter pada smartphone saya. Spooky? Tidak sama sekali. Sampai lantai tiga masih terasa nyaman, namun disaat lantai empat, saya mulai merasa sesak nafas. Sempat terpikir apa saya tiba-tiba menjadi ketakutan sehingga sulit mengatur nafas? Perlahan saya mencoba mengatur nafas. Tapi kenapa tetap sulit bernafas ya?
Tiba-tiba ada seorang bapak yang berbicara, "saluran udara mati seperti ini ternyata membuat sesak nafas juga". Saat itu lah saya sadar, kami semua berada di ruangan kecil tanpa ventilasi sementara pintu lift juga tidak terbuka pada lantai dasar hingga lantai lima, karena memang tidak ada siapapun yang keluar dari lift di lantai tersebut. Saat lantai enam terbuka, sedikit udara segar masuk dan rasanya sangat segar. Tapi untuk keluar agak sulit, sehingga saya berusaha untuk tenang dan mengatur nafas kembali. Tinggal satu lantai lagi. Saat lift terbuka di lantai tujuh dan saya bisa keluar, rasanya hal itu adalah suatu anugrah di hari itu.
Saran saya, meskipun lift masih beroperasi, jangan pernah sekalipun menaiki lift tanpa lampu, karena kemungkinan besar ac pun sudah padam. Cukup sekali pengalaman ini saya rasakan.
